Monday, February 28, 2011


Sepanjang ini, mungkin ini mampu menjelaskan . Itu pun kalau membayar prihatin

Waras - Afdlin Shauki (OST Buli, 2003)

. . .




Di malam ini
aku mahu bersendiri
bertemankan sunyi
untukku tenangkan hati

Selama ini . . . kerap saja dikaluti

Di saat ini
ku lupakan segala
masalah dunia
yang sering melanda

Sementara . . . walau untuk sementara

Kala tiba masanya ku perlu
mengambil waktu untuk diriku
bukan mementingkan diri
hanya menjamin kewarasan ini

. . . dalam dunia yang penuh dengan liku-liku
dan dugaan . . .

Duniaku ini
semuanya bermentari
tiada awan duka
untuk menghujani luka

Ku bahagia, walau untuk sementara

Kala tiba masanya ku perlu
mengambil waktu untuk diriku
bukan mementingkan diri
hanya menjamin kewarasan ini

. . . dalam dunia yang penuh dengan liku-liku
dan dugaan . . .

Ku tahu dan mengerti
daku mesti kembali
tapi berikan daku masa
mencari ketenangan

Seketika . . . walau untuk seketika

Bebanku tak ketara
Gegaran tiada

Ku aman sementara
Ku waras sementara

Ku aman sementara
Ku waras sementara

Ku aman sementara
Ku waras sementara

Ku waras sementara . . .


at 11:28 AM
Categories: Labels:

1 comments  

Afdlin Shauki, 2003

Kemas dan tersusun . Berjalan atas kajian . Mempersembahkan warna lain dalam diri manusia, yang manusia sendiri sorokkan

Jom ulangkaji . Dari situ, aku akan lebih mempelajari diri dan manusia



Ulang dan kaji semula

at 7:54 AM
Categories: Labels:

0 comments  

Friday, February 25, 2011


I may not know it
But this is the moment that
I would remember the most

Just gotta keep going !

at 10:02 PM
Categories: Labels:

2 comments  

Thursday, February 24, 2011


(M Nasir dan Loloq)



Sahabat Gua

Berapa banyak bintang di langit
Engkau hafali ya Sahibul Kahfi
Tak akan sama bintang yang satu ini
Yang kau kenali di dalam hati

Terang walaupun dia tersembunyi
Cemburukan matahari
Cahaya berseri-seri
Jika engkau kenali

Kita ditakdirkan lari
Jauh dari kezaliman
Terperangkap dalam gua ini
Hingga masa Tuhan tunjuk kebenaran

Mari ikut rentak ku
Rentak tari dulu-dulu
Lagu marhaen sederhana
Disini tiada duka
Terima saja dengan redha
Perananmu dalam dunia

Kerana pegangan
Engkau hadapi
Dugaan ini ya Sahibul Kahfi

Kamil !
Kalimah kebenaran telah zahir
Tak usah engkau ragukan
Kita datang dari dia
Kita pulang padaNya

Banyak ayat mujarobat
Bisa menawarkan luka
Namun penyakit jiwa ini
Tak bisa ditawan tanpa penyerahan...

at 3:51 AM
Categories: Labels:

0 comments  

Sunday, February 20, 2011


Seperti berdiri di depan cermin penuh bertenaga !

Dan dah tak terkata apa-apa . . .


.
.
.
.

Hanya selepas lelah anak-anak tangga . Yang berderetan di depan mata . Pasti suatu masa . . . ada ketika akan nampak hasilnya

InshaAllah . Sehingga ke situ, kita terus bertenaga di depan cermin aduka tukang cheritera

at 7:42 AM
Categories: Labels:

0 comments  

Thursday, February 17, 2011


Jangan tak percaya . Sekelip mata


.
.
.
.
.
.
 .
  .
   .


      .


  .


.

Semuanya akan terjadi nyata

? Atau hanya berpeluang mati di tengah jalan yang sudah dijanjikan kejayaan

. . .

"Katakanlah : Aku beriman dengan Allah . Dan, teruskanlah beristiqamah!"

at 7:51 PM
Categories: Labels:

0 comments  

Wednesday, February 16, 2011


Mula ceritanya begini

Air pasang di laut, menjemput kawanan ikan bergerombolan di permukaan . Lalu, bergembiralah mereka sambil berlarian ke sana ke mari satu pasukan

Cukup sudah, jaraknya yang tercapai kalau-kalau ada pemangsa memasang mata . Cukup jelas riak di permukaan, sambil hawa gelojoh meratah jiwa

Murre adalah yang pertama yang terpanggil . Yang tak perlu tunggu lama untuk bertindak, dengan peluang diambil . Yang paling pertama dari flok menyelam yang paling terampil



Debushh! Debushh! Debushhh!

Berstrategi dengan akal kepungan . Berakal dengan misi berkumpulan

Terjunan selam menggariskan sempadan kawasan . Sempadan khas membulatkan kawasan . Supaya tak membazir usaha selaman

Kawanan ikan terkejut dek selaman satu-dua-tiga-sepuluh flok menyelam itu . Pun, terus bertindak melulu berterabur sampai hilang pedoman

Entah siapa ketua, entah siapa yang jadi ayah pedoman

Semuanya kelam kabut dan saling berlanggar, sampai bergelut sesama sendiri . Lalu, terperangkap dalam bebola ikan yang dicipta sendiri

Dari jauh, konflik kawanan itu diperhatikan dengan mata tajam . Hingga menggoda serakah dari flok-flok yang lain . Yang rupanya lagi rakus dari Murre

Yang rupanya memang sang pengambil kesempatan . Yang lagi tak beradab meratah peluang percuma depan mata

Menjemput bala dari flok pantas mara . Dari Camar, hinggalah nama-nama lain yang lebih bertaring durjana

Maka, bukan sesal jawapannya .  Bila kawanan ikan yang bergembira dengan air pasang cepat terlupa untuk berawas-awasan

Kalau bukan sesal, entah apa jawapannya . Tapi, kalau dah sampai di'bebola-ikan'kan . . . jangan salahkan sang ketua yang sudah tua menjadi pedoman

Sebab berkawan dengan ramai itu memang syarat tidak dibaham . Tapi, lebih dari itu adalah berwaspada dan saling cermat akan kiri dan kanan

Supaya kenal mana satu ayah pedoman, mana satu gejolak jiwa dan perasaan

Supaya selepas berjemaah, taat dan jelas hala tuju itu yang perlu diutamakan . Lebih dari tahu dan faham, harus bangkit deria sedar!

. . .

Itu yang boleh dibuat belajar . Dari kisah anak-anak laut yang begitu dijadikan pengajaran

(TV1 - Dokumentari 'apa entah')

at 9:29 AM
Categories: Labels:

0 comments  

Saturday, February 12, 2011


Kan boleh kan?

Kalau usaha betul-betul, mesti dapat hasilnya . Demonstran di  Tahrir sanggup bermati itu ini, mahu jatuhkan Pakcik Husni . Ha! Dah dapat!

Lepas tu jadi apa . . . kita tengok nanti . Tapi, selagi kita berusaha betul-betul . . . dengan tawakal pasti akan jadi

Kita pun boleh buat revolusi sendiri . Segala macam yang kita citakan . Segala macam yang diazamkan . Semuanya boleh dilonjakkan revolusi

Usaha betul-betul

Mahu perubahan ? cuba jadi sanggup jadi gila . Memanglah . Orang gila akan berkelakuan gila-gila . Dan sanggup cabar aksi gila-gila-gila!

Dan lepas itu, akhirnya, dapat rasakan revolusi dalam jiwa

Boleh sebenarnya . . . walau sejauh mana perjalanan . Walau semustahil mana jangka masa di depan . Walau selemah mana hari ini . Walau (hurm . . . suka hatilah nak isi apa)

Sabar sikit untuk yakin . Yang semuanya boleh!

. . .

Ini cerita tentang keazaman dan kesanggupan . Bukan cerita lain . Hanya untuk memaksakan keazaman dan kesanggupan . Seiring meminjam darah-peluh-kuasa-jiwa mereka !



Jangan terlupa yang nanti mungkin yang ditanya . . . apa pula revolusi kita ? Kerja gila kita untuk Deen kita

at 9:20 AM
Categories: Labels:

0 comments  

Thursday, February 10, 2011


Aku masih di sini !

Di sekitar sini . Tak ke mana lagi . Masih di sini . Mana yang tak dapat hubungi, maksudnya kena cuba lagi

Tak sekali, dua kali hinggalah berkali-kali .  Setiap perhubungan pasti ada rezekinya, yang itu kena kuat untuk yakin

Aku masih yang sama . Masih jalan lama . Masih yang sama . Masih dengan jiwa raga yang sama

Cuma yang baru hanyalah peningkatan . Macam naik tangga . Mustahillah kalau naik tangga sampai sela masa, masih lagi di takuk lama

Lagi kena buka dimensi . Yang kita hidup dengan macam-macam ragam . Setiap cabaran, kita bukan sahaja kira-kiranya sebagai dugaan

Bahkan lebih . Lebih dari itu, kita nikmati macam arakan pancaragam . Nikmati sinkronis muzik orkestra mengujakan, dalam berperasaan mendalam

Yang selalu diingat . Terus sentiasa diingat . Sebab kita bukan menutur ayat, tapi menghayati cerita hayat

Ya! Dunia kita laju . Sama macam dunia yang lainnya, laju . Pengalaman dan perjalanan dikira relatif bagi yang betul-betul mengalami

Lajunya kita memandu, juga dipandu . Mungkin terlupa lajunya juga dunia di sebelah situ . Tapi, bukanlah itu alasan kukuh untuk terus tidak berkompromi

Aku masih di sini . Sedang menunggu untuk beraksi

Sampai satu sela masa, macam naik tangga, kita akan berjumpa di puncak di mana kita adalah sama . Bekerjasama dalam niat yang sama . Di situ, yang kita adalah tinggi

Dan mungkin dari situ, kita terus terbang tinggi

. . .

Kalau-kalau terasa yang aku terlambat, dan hampir ketinggalan . . . Percayakanlah yang sebenarnya aku juga sedang berlari sepenuh jiwa

Yang akan aku pastikan perjalanan itulah yang lebih bermakna

at 5:46 AM
Categories: Labels:

0 comments  

 
>