Mula ceritanya begini
Air pasang di laut, menjemput kawanan ikan bergerombolan di permukaan . Lalu, bergembiralah mereka sambil berlarian ke sana ke mari satu pasukan
Cukup sudah, jaraknya yang tercapai kalau-kalau ada pemangsa memasang mata . Cukup jelas riak di permukaan, sambil hawa gelojoh meratah jiwa
Murre adalah yang pertama yang terpanggil . Yang tak perlu tunggu lama untuk bertindak, dengan peluang diambil . Yang paling pertama dari flok menyelam yang paling terampil
Debushh! Debushh! Debushhh!
Berstrategi dengan akal kepungan . Berakal dengan misi berkumpulan
Terjunan selam menggariskan sempadan kawasan . Sempadan khas membulatkan kawasan . Supaya tak membazir usaha selaman
Kawanan ikan terkejut dek selaman satu-dua-tiga-sepuluh flok menyelam itu . Pun, terus bertindak melulu berterabur sampai hilang pedoman
Entah siapa ketua, entah siapa yang jadi ayah pedoman
Semuanya kelam kabut dan saling berlanggar, sampai bergelut sesama sendiri . Lalu, terperangkap dalam bebola ikan yang dicipta sendiri
Dari jauh, konflik kawanan itu diperhatikan dengan mata tajam . Hingga menggoda serakah dari flok-flok yang lain . Yang rupanya lagi rakus dari Murre
Yang rupanya memang sang pengambil kesempatan . Yang lagi tak beradab meratah peluang percuma depan mata
Menjemput bala dari flok pantas mara . Dari Camar, hinggalah nama-nama lain yang lebih bertaring durjana
Maka, bukan sesal jawapannya . Bila kawanan ikan yang bergembira dengan air pasang cepat terlupa untuk berawas-awasan
Kalau bukan sesal, entah apa jawapannya . Tapi, kalau dah sampai di'bebola-ikan'kan . . . jangan salahkan sang ketua yang sudah tua menjadi pedoman
Sebab berkawan dengan ramai itu memang syarat tidak dibaham . Tapi, lebih dari itu adalah berwaspada dan saling cermat akan kiri dan kanan
Supaya kenal mana satu ayah pedoman, mana satu gejolak jiwa dan perasaan
Supaya selepas berjemaah, taat dan jelas hala tuju itu yang perlu diutamakan . Lebih dari tahu dan faham, harus bangkit deria sedar!
. . .
Itu yang boleh dibuat belajar . Dari kisah anak-anak laut yang begitu dijadikan pengajaran
(TV1 - Dokumentari 'apa entah')
0 comments:
Post a Comment