Monday, July 26, 2010


Done watching . Hirani's 3 Idiots . You know, what I was just thinking . Tergelak kecil . Ha-ha ha! Satu persatu persatu persatu, dinamakan pengalaman .

Sedikit beri kekuatan .

Seorang Thaaqhib, selalu hampir mengalah . Mana taknya? Kalau diajak berlari, ramai bangun berdiri. Tapi bila sedang berlari, hanya aku seorang yang berlari. Oh, atau hanya imaginasi perasan diri sendiri .

Manusia berdiri selari dengan lagu jiwa . Tariannya kemas pada lenggok melodi . Mempesonakan jiwa sendiri dan sekeliling . Namun, petikan gambus tak pernah selari dengan dunia dan arus . Akhirnya, kena berlari tanpa lagu . Lagu jiwa lagu chenta.

Ketika aku sedang mencapai, ketika itulah rasa payah menggapai . Ketika itulah lutut mula lemah terjatuh .

Dan, perlu sekali lagi aku melagukan lagu aku . Bait-bait kata, terahsia melodinya . Kalau mahu beli, beli sekali dengan jiwanya ."Langkah Terjatuh" seperti yang dalam jiwa .

Langkah terjatuh
Wajah tersungkur
Pandangnya jauh
Semula kau bangun!

Bukan sekadar ini kau berbicara
Bukan sekadar bercita-cita
Tapi pandangnya jauh menuju peradaban
Mengejar cita dan harapan

Langkah terjatuh
Wajah tersungkur

Pandangnya jauh
Semula kau bangun!

Tapi kini tinggal kau dan aku
Meneruskan segala yang telah dimulai
Tapi kini tinggal kau dan aku
Kau dan aku

(Thaaqhib Mohammed's Langkah Terjatuh)

at 10:48 PM
Categories: Labels:

 

0 comments:

 
>