Ke hadapan . . . jalan cerita kita semua akan berbeza
Dari situ, ada peluang saja, cepat-cepat ambil nafas dalam . Biar lega kembali seluruh jiwa . Biar yang dipandang itu masih lagi pada neraca yang sama
Dan hidup penuh berselisih itu wajib mengguris . Dan pada neraca yang sama, kita uzurkan mana yang terguris
Bekerjasama untuk masa depan semua kita bersama . Dengan kuatnya percaya dan saling percaya . Berusaha keras untuk percaya
Siapa tahu, di hujungnya . . . cerita kita rupanya cerita yang sama
. . .
Ke belakang . . . banyak lagi denai aku tinggalkan tidak berturap
Lepas dicantas tebas, aku biarkan semula . Seolah hanya berharga sekadar biar aku jalan lepas . Dan, tak terkemas dek aku walau kerap kali aku menoleh
Kita semua mendewasa dengan pelbagai cerita . Biarpun cerita aku lebih kusut, namun cerita kita semua dah menceriakan hari-hari yang dulu
. . .
Aku sentiasa belajar . Dan sehingga ke situ, aku belum mahir apa yang dibelajar . Kita semua pun akan terus sedang belajar
Hari-hari nanti . . . . . . biarlah Nil terus mengalir . Dan biarlah aku gian merindukan pasang surutnya kembali
Bila sudah jauh bersendiri . Yang sudah . . . sangat tidak lama lagi
Thursday, December 2, 2010
at
3:52 PM
Categories:
Labels:
Monoslogos
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment